RoyalSex ~ NgenTot Dengan Adik Saat Ada Kesempatan

NgenTot Dengan Adik Saat Ada Kesempatan

https://royalflush32.blogspot.com

RoyalSex ~ ini melibatkan saya dan adik kandung saya. Nama saya Irfan, saat ini saya pria berumur 26 tahun. Sedangkan adik saya bernama Diana, berumur 23 tahun. Cerita ini berawal ketika saya berumur 10 tahun, dimana saya mulai menyukai cerita-cerita yang berhubungan dengan seks.

Pada umur tersebut saya juga sudah terbiasa melakukan masturbasi. Pada suatu ketika, saya melihat berita di sebuah surat kabar tentang hubungan seks antara kakak-beradik. Saya telah sudah sering membaca tentang berbagai cerita seks, tetapi baru kali ini antara saudara sendiri. Ini merupakan cerita yang sangat menarik. Setiap mengingat cerita tersebut, saya menjadi semakin tertarik. Karena cerita tersebut, sepertinya dapat diwujudkan.

Pada saat itu, saya menempati ruangan tidur yang sama dengan adikku, Diana. Hanya saja menempati ranjang yang berbeda, namun jaraknya hanya sekitar 2 meter. Suatu malam sekitar pukul 00.30, saya terbangun sementara tampaknya semua orang di rumah ini sudah tertidur.

Aku lihat Diana juga tertidur pulas. Selimutnya tersingkap sebagian pada bagian paha. Sementara kedua kakinya membentang, sehingga celana dalamnya terlihat. Hal ini membuat saya menjadi bernafsu, apalagi jika mengingat cerita tentang hubungan seks kakak-beradik.

Perlahan saya turun dari tempat tidur, dan mendekati ranjang Diana. Saya ingin memastikan bahwa ia tertidur pulas, dengan menggelitik telapak kakinya. Dan ternyata ia tertidur pulas. Tak tahan lagi, saya sentuhkan jari-jari saya ke cd Diana yang menutupi vaginanya. Semakin lama sentuhan yang saya berikan semakin keras menekan, dan Diana tetap tertidur.

Merasa kurang puas, saya mencoba menyentuh langsung vagina Diana dengan memasukkan tangan saya ke dalam cd-nya melalaui bagian perut. Tangan saya bergetar cukup keras.Saya tidak perduli, dan akhirnya saya dapat menggapai vagina Diana secara langsung. Saya remas-remas. Dan jari-jari saya merasakan celah. Setelah beberapa saat, merasa kurang puas, saya keluarkan tangan saya dan bermaksud membuka cd yang dikenakan Diana. Dengan kedua tangan, perlahan saya turunkan cd-nya. Ketika sebagian vagina mulai terlihat, usaha untuk menurunkan lebih jauh agak sulit.Dengan usaha lebih tekun akhirnya, saya berhasil menurunkan cd Diana sampai seluruh bagian vagina terlihat.

CERITA MESUM

Tak tahan lagi, saya ciumi vagina Diana. Kemudian saya mencoba mencari lubang yang sering saya dengar, tempat

melakukan hubungan seks. Saya pikir ada di bagian depan, ternyata pikiran saya selama ini salah. ternyata posisi

yang sebenarnya ada di bagian bawah. Kembali saya ciumi dan jilati vagina Diana sampai pada bagian lubang.

Saya sudah benar-benar tidak tahan lagi. Saya lepaskan celana saya, dan perlahan naik ke ranjang Diana. Sementara tangan kanan menahan tubuh, tangan kiri mengarahkan penis ke lubang vagina. Tampaknya tidak mungkin. Saya mencoba memasukkan dari depan, padahal lubang ada di bawah.

Sementara saya berusaha, tiba-tiba tubuh Diana bergerak. Karena takut ketahuan, saya cepat-cepat bangun dan

merapihkan kembali cd Diana. Mengenakan celana saya dan kembali ke ranjang. Dan kembali tidur.

Pengalaman pada malam tersebut, terkenang selalu. Bahkan pada saat belajar di sekolah. Membuat saya selalu

menunggu datangnya malam, saat dimana semua orang tertidur. Selama beberapa malam saya melakukan usaha serupa,

tapi selalu gagal ketika takut Diana terbangun.

Sampai suatu malam ketika saya benar-benar sangat bernafsu. Saya sudah melepaskan cd Diana dan saya sudah tidak mengenakan celana dan baju. Benar-benar bugil. Saya sudah bulatkan tekad untuk melakukannya malam ini. Perlahan saya menaiki ranjang Diana. Kedua kaki Diana, saya rentangkan lebar-lebar. Saya ciumi vagina Diana sepuas hati. Ketika bosan, saya mulai arahkan penis saya ke vagina Diana. Ternyata tidak semudah yang dibayangkan. Sulit sekali mengarahkan penis ke vagina. Ketika penis saya mulai memasuki vagina, saya semakin terangsang. Apapun yang terjadi saya harus berhasil malam ini. Saya dorong penis saya semakin memasuki vagina Diana. Pada suatu saat terasa agak sulit, namun saya terus memaksa. Sampai seluruh penis saya masuk ke dalam vagina Diana.

Semua usaha saya tersebut, membuat Diana terbangun. Mungkin saya pikir membuat rasa sakit pada Diana. Ia

bingung dengan apa yang terjadi. Ia merintih dan mulai memprotes apa yang saya lakukan. Namun saya berkata kepada Diana, ‘Sst…, jangan berisik dan dimarahin mami. Kalo malam-malam berisik nanti dijewer lho’. Mendengar komentar saya tersebut, ternyata Diana langsung diam – hanya kadang-kadang merintih menahan sakit.

Saya terus menggoyang pinggan saya, mendorong penis masuk dan keluar dari vagina Diana. Karena baru pertama kali, permainan saya hanya berlangsung tidak sampai 2 menit. Saya istirahat sebentar. Dan Diana pun karena lelah, juga kembali tertidur. Setelah beberapa saat, penis saya mulai bangkit lagi. Kembali aku peluk Diana, dan aku arahkan penis saya ke vagina Diana. Kembali vagina Diana digesek oleh penis saya. Untuk permainan kedua, saya bisa bertahan sampai 3 menit – sampai akhirnya saya kelelahan lagi. Malam itu saya melakukan sampai 3 kali. Setelah itu saya rapihkan pakaian Diana dan juga pakaian saya. Dan kembali tidur di ranjang masing-masing.

Sejak malam itu, hampir setiap malam saya melakukan hubungan seks dengan Diana. Pada awalnya Diana hanya

menerima apa yang saya lakukan, tetapi setelah setahun tampaknya Diana mulai menyukainya. Karena ketika saya

tertidur, Diana datang ke ranjang saya dan memegang penis saya. Selama 4 tahun, saya menyetubuhi Diana dengan leluasa. Tapi ketika ia menginjak 11 tahun, saya tidak bisa leluasa seperti dulu, karena salah-salah bisa saja dapat mengakibatkan Diana hamil.

Ketika saya berumur 12 tahun (Diana 9 tahun), kami sering mencari kesempatan selain pada malam hari. Ketika hari libur, dimana papi ke kantor dan mami ke pasar. Tapi yang paling kami sukai ketika hari libur, papi dan mami pergi mengunjungi saudara atau ada undangan. Karena bisa seharian kami memuaskan diri melakukan hubungan seks. Bahkan seharian itu, kami sama-sama tidak mengenakan pakaian.

Ketika leluasa, kami melakukan seks di kamar kami (tapi sejak saya umur 12 tahun, kamar kami terpisah), kamar mami-papi, di ruang tamu, ruang keluarga atau bahkan di kebun belakang yang tertutup. Mungkin yang paling menggairahkan adalah ketika kami bercinta di kebun belakang. Di atas rumput jepang yang hijau rapih. Dengan atap langit, ditiup angin alami. Bahkan kami pernah melakukannya di saat hujan deras.

Sampai saat ini kami tetap melakukannya secara kontinyu. Walau kami masing-masing mempunyai pacar, tetapi hubungan kami tetap berlangsung. Jika di rumah tidak ada kesempatan kami biasanya melakukannya di sebuah hotel. Rupanya hubungan antara saya dan Diana, ada orang lain yang mengetahui, yaitu Rindy, salah seorang adik saya. Pada saat itu saya berumur 24 tahun, Diana 21 tahun dan Rindy 19 tahun.

Kejadiannya ketika saat kedua orang tua kami mengunjungi saudara di luar kota selama 3 hari. Di rumah saya dan kedua adik saya. Seperti biasa setiap ada kesempatan saya dan Diana mempunyai keinginan untuk bercinta. Saat itu Rindy hari Sabtu pukul 8.30 dan Rindy masih tertidur. Saya dan Diana saling berpelukan di ruang keluarga. Saya ciumi payudaranya, perut dan lehernya secara begantian. Sementara itu tangan saya melakukan gerilya di balik cd yang dikenakan Diana, menelusuri gunung dan lembah di balik cd.

Setelah beberapa lama melakukan pemanasan, saya mulai melepas daster dan cd yang dikenakan Diana. Ia terlentang dalam posisi tanpa busana. Sementara saya membuka seluruh pakaian saya, Diana merentangkan kakinya lebar-lebar dan menggosok-gosok vaginanya dengan tangannya. Saya segera peluk Diana dengan penuh nafsu, kami saling berpeluk erat dan meraba. Penis, saya gesek-gesekan pada bagian luar vagina Diana. Dada saya menekan keras pada payudara. Bibir kami saling memagut, dan lidah kami saling merasakan.

Ketika cukup lelah kami bergulat, saya mulai arahkan penis saya yang berukuran 15 cm dan diameter 1,25 inch. Perlahan memasuki liang vagina Diana. Tiba-tiba saja kaki Diana melingkar dan menekan di pinggang saya. Dimulai dengan perlahan, saya menggerakan penis masuk dan keluar. Bunyi becek yang kami hasilkan membuat saya menjadi lebih bernafsu. Saya lebih percepat lagi gerakan masuk dan keluar. Hal ini membuat Diana tambah bernafsu juga, sehingga ia mendesah dengan suara yang tidak bisa dibilang kecil. Kami saling berpelukan, kedua tangan kami masing-masing saling melingkar, menekan punggung. Kaki Diana melingkar di pinggang saya. Sementara saya mengambil posisi bertumpu pada lutut yang menekuk. Setiap hentakan pinggul saya mendorong, selain menghasilkan bunyi becek juga menghasilnya bunyi hentakan karena paha saya dan bokong Diana beradu.

https://royalflush32.blogspot.com

Namun saya berusaha menahan nafsu, karena saya tidak ingin orgasme lebih dulu sebelum Diana. Saya coba konsentrasi. Sementara bunyi desahan dan erangan Diana sudah mulai bermacam dan semakin keras. Ketika saya harus berkonsentrasi dan Diana sudah hampir mencapai orgasme, saya menyadari ternyata dua meter dari posisi saya dan Diana telah berdiri Rindy. Tentu ia tahu apa yang sedang kami lakukan.

Tentu saja, saya kaget dan membuat konsentrasi saya pecah. Penis saya melemah, dan membuat gerakan masuk dan keluar terganggu. Hal ini membuat tanda tanya bagi Diana yang sudah hampir mencapai orgasme. Diana memperhatikan pandangan saya, dan ia baru menyadari bahwa ada yang memperhatikan aktifitas kami. Namun karena Diana sedang pada puncak nafsunya, ia hanya berkata, ‘Biarin aja, ayo dong terusin. Ngga tahan nih’, sambil berusaha membangunkan kembali penis saya.

Mendengar ucapan Diana, membuat saya kembali konsentrasi dan membangunkan kembali penis. Aktifitas kembali normal, saya terus menggoyang Diana. Ketika Diana benar-benar hapir orgasme, tiba-tiba saja ia mendorong tubuh saya sehingga saya terduduk. Sementara penis saya tetap di dalam vagina Diana, ia juga mengambil posisi duduk dan tetap memeluk saya. Seperti kegilaan, Diana mengangkat dan menjatuhkan tubuhnya di atas penis saya. Setelah beberapa detik, saya merasakan sesuatu yang panas mengalir menyelimuti penis saya. Rupanya Diana sudah orgasme. Saya baringkan kembali tubuh Diana, dan saya guncang tubuhnya lebih keras. Tubuhnya bergetar hebat karena hentakan yang saya berikan. Setelah satu menit, saya mulai merasa akan keluar. Saya benamkan penis saya dalam-dalam ke vagina Diana. ‘Mmmm …’, suara Diana bersamaan dengan saat sperma saya membanjiri vaginanya. Saya tidak khawatir, karena Diana sudah minum pil. Kami berpelukan beberapa saat.

Ketika permainan selesai, ternyata Rindy masih tetap di tempat pada saat saya melihat dia. Ia masih memandangi kami. Ketika Diana melihat dan menyapanya, tiba-tiba saja Rindy lari ke kamarnya.

Aku dan Diana membawa pakaian kami masing-masing dan menuju kamar mandi untuk bersih-bersih. Di kamar mandi pun, kami masih sempat saling memberi sentuhan. Selesai mandi, Diana masuk ke kamarnya dan saya masuk ke kamar saya.

Baru beberapa saat tiduran di kamar, saya merasa ada seseorang yang membangunkan saya. Ketika saya lihat ternyata Rindy. Ia bertanya, ‘Kak Irfan, kenapa sih koq dengan Kak Diana ?. Saya sebenarnya tahu persis apa yang dimaksud. Untuk memastikan saya bertanya, ‘Apa maksud Rindy?’. ‘Kenapa koq Kak Irfan melakukan hubungan seks dengan Kak Diana. Dia kan adik kandung sendiri. Koq tega sih.’, Rindy menjawab.

Saya agak bingung untuk menjawab apa. ‘Mel, Kak Irfan sayang ke Kak Diana dan begitu sebaliknya. Karena itu Kak Irfan dan Diana melakukan hal itu. Karena sama-sama suka. Kalo Kak Diana ngga suka mana mungkin lah bakal terjadi kaya tadi. Iya kan.’.

‘Tapi kan … tapi kan …’, Rindy terdiam.

‘Rin, Rindy ngga mau kan ada keributan di rumah. Jangan bilang mami papi ya. Irfan yakin, Rindy mengerti apa yang dilakukan Irfan dengan Kak Diana. Dan itu sudah berlangsung lebih dari 12 tahun.’, saya mencoba menenangkan suasana.

‘Apa, 12 tahun ?’, Rindy tampak kaget dengan penjelasan saya. ‘Jadi Kak Irfan sudah melakukannya sejak kecil. Dan papi-mami ngga tahu.’, enath mengapa hal ini membuat tampang Rindy seperti orang bingung.

‘Kalo boleh Mel tahu, bercinta itu rasanya kaya apa sih ? Katanya kalo gituan yang untung cuma cowok. Tapi koq banyak cewek yang suka juga.’, tiba-tiba saja Rindy menanyakan suatu yang membuat saya cukup kaget.

Di sisi lain, entah mengapa tiba-tiba saja pertanyaan tersebut membuat penis saya mengeras. Dari segi pisik, Rindy memang lebih menggairahkan dibandingkan Diana. Rindy pada usia 19 tahun memiliki tinggi 164 cm dengan payudara yang menantang dan tubuh yang padat berisi. Ditambah pertanyaan ‘Bagaimana rasanya’, membuat saya berkeinginan bercinta dengan Rindy. ‘Susah untuk diceritakan, bagaimana kalo langsung dicoba ?, saya memberanikan diri untuk menyatakan langsung. Rindy hanya terdiam dan hanya tersenyum.

Entah apa yang terjadi dengan saya, langsung Rindy saya peluk. Saya berikan ciuman di leher dengan penuh nafsu. Walaupun saya agak canggung begitu pula dengan Rindy, tapi karena nafsu membuat segalanya berjalan lancar. Saya raba seluruh bagian tubuh yang sensitif. Saat itu saya tidak ingin berlama-lama. Segera saya buka seluruh pakaian yang dikenakan Rindy. Ia malu-malu menutup payudaranya dengan kedua tangan dan menyilangkan kakinya untuk menutup vaginanya. Ternyata Rindy benar-benar menggairahkan dalam posisi tanpa busana. Saya pun melepas seluruh pakaian saya.

Saya dekati Rindy, saya usap keningnya, dan tangan saya turun perlahan ke tangannya. Saya genggam tanggannya, berusaha melepaskan tanggannya yang menutupi payudaranya. Walau pada awalnya melawan, namun akhirnya melepaskan juga. Saya ciumi payudaranya yang kanan, sementara yang kiri saya remas-remas. Saya nikmati payudaranya dari dasar bukit sampai ke puncaknya. Saya setengah duduk pada perut Rindy. Dengan kedua tangan saya meremas payudara kanan dan kirinya.

‘Hmm, Kak Irfan sakit ih.’, Rindy berkomentar.

‘Kalo gitu berhenti ya ?’, saya tahu walaupun merasakan sedikit sakit Rindy jug abisa menikmatinya. ‘Jangan… jangan dong …’, tiba-tiba saja Rindy setengah berteriak. Dan saat ia sadar dengan teriakannya mukanya memerah.

Saya teruskan menikmati tubuh Rindy. Lidah saya bergerak dari celah antara kedua payudara turun menjelajah perut. Dan turun lagi mengarungi hutan yang menutupi vagina Rindy. Saya ciumi rambut yang menutupi vaginanya, sambil sesekali saya tarik dengan bibir dan lidah saya. Tanpa sadar, Rindy melemaskan kedua kakinya membuat saya dengan mudah merentangkan kakinya lebar-lebar. Saya segera mengambil posisi di antara kedua kakinya. Kedua tangan saya mencoba membuka celah vagina Rindy sampai lubang vaginanya terlihat. Segera saya cium dan jilati vagina Rindy dengan penuh nafsu. Sesekali saya menggigit bagian luar vagina Rindy. Saya tahu ini membuat Rindy kegelian sehingga sesekali mendorong kepala saya.

Setelah lidah saya pusa bermain, penis saya sudah tidak sabar. Saya ambil posisi duduk dengan kedua kaki saya direntangkan. Dan kedua kaki Rindy saya letakkan di atas paha saya. Penis saya sudah di mulut vagina Rindy. Untuk menenangkan, saya mengatakan, ‘Mel, untuk pertama mungkin sakit tetapi sesudahnya ngga koq. Tahan ya ?’, dan Rindy hanya terdiam.

Kepala penis saya masukkan, perlahan namun pasti penis saya bergerak masuk. Samapi saat saya merasa ada yang menahan untuk maju lebih jauh. Saya tahu pasti itu selaput dara Rindy. Tentu ia masih perawan. Waktu pertama dengan Diana mungkin saya tidak mengerti, tapi pengalaman dengan pacar saya membuat saya tahu. Saya terus mendorong secara perlahan. Rasa sakit mulai mengganggu Rindy, sesekali ia menggangkat tubuhnya dengan punggungnya. Tapi suatu kali karena sakit, ia menggerakan tubuhnya cukup keras. Hal ini membuat pinggulnya mendorong ke arah penis saya. Dan … selaput dara Rindy telah saya tembus. Ia merasakan sakit. Untuk sementara, saya diamkan sampai Rindy tenang.

CERITA SEKS TERBARU

Ketika ia sudah tenang, saya masukan penis saya lebih jauh lagi. Sampai akhirnya seluruhnya masuk. Perlahan saya tari keluar dan dorong lagi ke dalam. Kalau saya perhatikan, setiap penis saya masuk dan keluar, ada bagian vagian Rindy yang terdorong dan keluar. Itu karena vagina Rindy masih sangat sempit. Sungguh sangat erotis melihatnya. Saya lihat Rindy menyukainya, walaupun masih terlihat ekspresi rasa sakit di wajahnya.

Sambil menggerakan penis saya keluar masuk vagina Rindy, saya lumat payudaranya. Gerakan saya semakin bersemangat. Dorongan dan tarikan saya semakin cepat, mungkin karena sempitnya vagina Rindy membuat saya lebih cepat orgasme. Tapi saya tidak berani menyebarkan sperma saya di dalam vagian Rindy seperti saya lakukan pada Diana. Ketika hampir saatnya, saya segera cabut dan saya gosok-gosokan pada bagian luar vaginanya sampai akhirnya meluap dan membanjiri permukaan vagina dan rambut-rambutnya.

Saya sadar bahwa Rindy belum merasa puas, segera saya masukan jari tengah saya ke dalam vaginanya. Saya gosok-gosokan sambil kepala saya rebahan di payudaranya. Setelah dua menit tubuh Rindy seperti mengejang. Ia seperti meledak-ledak dan ia terdiam melepaskan kekejangan di ototnya.

Jari saya benar-benar basah dibanjiri cairan dari dalam vaginanya. Saya oleskan ke penis saya, ke pangkalnya ke kepalanya dan lubang penis saya. Hal ini membangkitkan kembali penis saya. Saya berniat memasukkan kembali penis saya ke vagina Rindy.

Tiba-tiba saya dengar suara Diana, ‘Ehh jangan, kamu kan ngga tahu jadwalnya Rindy. Nanti bahaya’. Setelah itu ia melepaskan seluruh pakaiannya dan menyiapkan tubuhnya untuk saya. Sekali lagi saya bercinta dengan Diana. Kali ini pertempuran berlangsung benar-benar lama. Setelah sama-sama sampai pada puncaknya saya terjatuh dan terlelap di atas tubuh Diana, sementara penis saya masih di dalam vaginanya.

Saat saya sadar, ternyata Rindy juga tertidur di samping saya dan Diana. Sore itu aktifitas kami hanya bercinta, mandi, makan dan bercinta. Hari itu saya bercinta dengan Diana sebanyak 3 kali dan dengan Rindy 4 kali. Sampai pukul 23.00, dan terbangun pada hari Minggu pukul 9.30.

Sejak saat itu, selain dengan Diana saya juga bercinta dengan Rindy. Keduanya adik kandung saya. Kami saling menyayangi. Kami masing-masing mempunyai kehidupan di luar rumah, seperti adanya yang lain. Tapi juga punya kehidupan di dalam rumah yang tersendiri.

Jadi pada saat ini saya, mempunyai aktifitas seks dengan tiga orang, yaitu Diana, Rindy dan pacar saya.

Rindy mempunyai seorang teman akrab, teman sekolah. Namanya Lili, orangnya cantik, sexy dan menggairahkan. Mereka saling bercerita tentang rahasia mereka masing-masing. Hanya antara mereka. Suatu ketika, saat saya sedang bercinta dengan Rindy, ia menceritakan bahwa ia telah menceritakan aktifitas seks antara say dan Rindy atau Diana kepada Lili. Tapi ia menjamin bahwa, Lili akan menyimpan rahasia.

Selain itu pada saat yang bersamaan, Rindy juga mengatakan bahwa Lili punya rahasia. Yaitu Lili sering diminta ayahnya untuk melakukan hubugan seks. Cerita itu membuat saya semakin bernafsu menyetubuhi Rindy. Dan Rindy tampaknya tahu hal tersebut.