RoyalSex ~ Bertemu Dengan Teman Sekolah Yang Menjadi Doctor Kandungan

Bertemu Dengan Teman Sekolah Yang Menjadi Doctor Kandungan


https://royalflush32.blogspot.com

Saya adalah anak ketiga dari tiga bersaudara. Wajah saya biasa-biasa saja, tidak jelek juga tidak cantik.. lumayanlah. Umur saya 22 tahun, tubuh saya juga tidak terlalu proposional. Kakak saya sudah menikah semua dan saya baru saja melangsungkan pernikahan dua bulan yang lalu dengan laki-laki pilihan saya. Kami sangat bahagia sekali. Sebulan sesudah itu gejala-gejala kehamilan nampak dan saya positif hamil dengan usia kandungan 3 minggu.

Suami saya tidak mengetahui kehamilan saya ini karena suami saya baru pergi ke Semarang untuk keperluan dinas yang ditugaskan oleh kantornya untuk waktu yang cukup lama, kurang lebih sekitar 4 sampai 5 bulan. Saya sempat protes keras karena kami baru saja melangsungkan pernikahan dan saya sedang menikmati keindahan seks yang selama ini saya bayangkan begitu enak dan sangat indah sekali dan memang itu semua terbukti, seks begitu enak, menyenangkan dan sangat indah sekali.

Kejadian ini terjadi ketika saya memeriksa kandungan saya ke dokter kandungan yang terkenal di kota saya. Saya tidak mengetahui kalau dokter itu adalah teman SMP saya, saya baru sadar ketika Reza menyapa saya, “Desi.. kamu Desi kan..?” sapanya.
“Iya..” kata saya.
“Masa kamu lupa dengan saya.. saya ini Reza”, sahutnya lagi.
“Reza.. mm.. ohh.. yah saya ingat kamu kan yang dulu sekolah di SMP*** (edited) itu bukan..?” jawabku.
“Iya bener sudah inget sekarang..?” katanya lagi.
“Iya.. iya.. hebat yah sekarang kamu sudah jadi dokter yang terkenal”, kata saya lagi.

Singkat cerita saya sudah berbaring siap untuk di periksa dan Reza pun sudah bersiap dengan sarung tangan karet dan peralatan lainnya yang tidak saya ketahui namanya. Reza mulai memegang dan menekan-nekan perut saya, saya hanya merasa kegelian saja sampai suatu ketika Reza menyentuh secara tidak sengaja ke payudara saya dan secara refleks tangan saya menepisnya, tampak wajah Reza merah dan beberapa kali meminta maaf kepada saya.

“Tak.. apa-apa Za saya tau kamu tidak sengaja”, kata saya padahal saya sangat senang sekali karena sudah lama saya ingin berhubungan badan, sudah dua minggu saya tidak melakukannya. Lalu saya bertanya kepadanya, “Za kalo misalnya dalam usia kandungan tiga minggu saya melakukan hubungan badan apakah tidak mengganggu janin dan keadaan saya..?” tanya saya. “Ohh.. tidak apa-apa asal tidak merasakan sakit dan rileks saja nikmati semuanya dan yang penting harus..(dia begitu menekankan kata harus) hati-hati sekali agar tidak menggangu janin”, kata Reza.

CERITA SEKS

Lalu dia mulai melihat keadaan liang kewanitaan saya karena saya mengeluh sering keluar lendir putih, saya tahu ini bukan tempatnya, seharusnya saya ke dokter kulit dan kelamin tapi tidak apa-apa deh siapa tahu dia mengerti sedikit banyak tentang hal itu, sewaktu dia menyentuh liang kemaluan saya terasa sangat enak sekali, tiba-tiba saja keinginan untuk melakukan hubungan seks kembali menggebu dan ketika dia memasukkan alat yang saya tidak tahu namanya ke dalam liang senggama saya, terasa sangat enak sekali dan saya sempat mendesah sedikit entah terdengar apa tidak oleh Reza.

Reza mencabut alat itu dengan cepat saya tahan karena saya sangat menikmatinya dan saya mulai menggoyang-goyangkan tangan Reza ke liang senggamaku, tampak wajahnya terheran-heran dan memerah, tampak juga keringatnya keluar. Lalu saya bertanya, “Za kok.. mendadak kamu begitu tegang sekali, tolong Za puaskan saya Za, tolong soalnya saya sudah dua minggu tidak melakukannya.. kamu mau kan Za..” tanya saya kepada Reza, dia tidak menjawab hanya terdiam saja, tampak wajah merahnya dan keringatnya begitu deras.

“Za.. Za.. kamu tidak apa-apa..?” tanya saya.
Reza mulai menjawab dengan tersendat-sendat, “Ti.. ti.. ti..dakk aa..ku tidak apa-apa..!” katanya tapi wajahnya yang tegang, keringatnya tidak dapat ia sembunyikan.
Lalu saya bertanya lagi, “Za.. kamu mau kan puaskan saya, saya ingin sekali Za.. saya sudah lama tidak melakukannya”, pinta saya kepada Reza, ia masih tersendat-sendat lalu berkata, “Tapi Dess.. saya tidak bisa”, jelas Reza, saya mulai melirik kejantanannya. Wah.. ternyata sudah tegang, lalu saya remas-remas untuk memberinya rangsangan. Reza mulai menikmatinya dan dia pun mulai berani menggoyangkan tangannya di liang kewanitaan saya, sayaa pun mulai mendesah karena merasa enak dan melayang.

CERITA MESUM

Reza mulai mencium saya dan lidah kami saling hisap lalu saya buka reitsleting celananya dan baju dokternya saya buka. Reza tidak terlalu susah saat membuka baju saya karena baju saya telah dibuka oleh Reza sebelumnya sewaktu memeriksa saya tadi, tinggal membuka bra saya saja, yang tidak saya sangka Reza sudah membenamkan wajahnya di liang kewanitaan saya. “Ohh.. ohh.. sungguh enaknya”, desah saya, Reza tampak asyik memainkan klitoris saya dan tangannya tidak ketinggalan memainkan puting dan payudara saya.

Setelah puas lalu giliran saya mengulum batang kemaluannya yang lumayan besar (kenapa saya sebut besar karena saya tidak mengetahui besarnya kemaluan pria, yang saya tahu hanya punya suami saya) mulai dari menjilat hingga menghisapnya. Reza sangat menikmati sekali hisapan saya, yang terdengar hanya desahan nikmat, “Ssstt.. ahh.. emm.. ohh.. enak sekali Desi enak.. kamu sungguh pinter sayang.. ohh..” tak ketinggalan tangannya memainkan liang kewanitaan dan puting susu saya, jempol dan jari telunjuknya memainkan klitoris saya sedangkan jari tengahnya masuk, karena makin lama semakin cepat Reza memainkan jari tangannya, saya pun sudah mau keluar dan tak lama dari itu saya berteriak, “Za.. ohh.. sstt.. saya keluarr.. Za.. ohh enak sekali..” tanpa sadar saya menggit batang kemaluan Reza karena saya bagai tak sadarkan diri, Reza pun berteriak keras sekali, “Aaawww.. sakit”, “Sorry.. sorry.. saya tidak sengaja”, saya pun tak bisa menahan tawa saya.

https://royalflush32.blogspot.com


Lalu kami melanjutkan kembali permainan seks kami. “Za.. masukkan sekarang saja, saya sudah tidak tahan lagi..” lalu dengan bimbingan saya, saya mulai mengarahkan batang kemaluannya ke pintu liang kewanitaan saya yang sudah basah oleh cairan dan ludah Reza itu hingga membuat liang kewanitaan saya licin. Lalu Reza menempelkan kepala kemaluannya ke pintu kewanitaan saya yang tampak merah, dia mulai mengayunkan pantatnya ke depan tapi aneh sekali tidak bisa masuk entah karena terlalu licin atau memang punya Reza terlalu besar, dia mulai membuka bibir kemaluan saya dengan kedua tangannya, dengan begitu lubang kewanitaan saya terbuka lebar dan dia mulai mengarahkan batang kemaluannya, dengan satu sentakan saja batang kemaluannya sudah masuk.

“Aduhh.. sakit Za..” lalu Reza mengambil sesuatu seperti cairan atau minyak, saya tidak mengetahuinya secara jelas dan Reza pun mulai menggerakkan pantatnya maju mundur. “Ooohh.. uuhh.. hhmm.. sstt..” desahku. “Ayo terus sayang.. terus.. oohh.. kamu pinter.. Za terus.. Za.. terus sayang.. oohh..” Reza pun kelihatannya tidak mau kalah, dia terus mendesah keenakkan, “Ooohh.. liang kewanitaan kamu masih sempit yah.. oohh.. enak sekali.. uuhh.. terus goyangkan pinggul kamu Dess.. terus sayang.. oohh.. sstt..”

Tak lama kemudian saya hendak keluar lagi. “Za.. cepat.. Za.. goyang lebih cepat lagi.. lebih cepat Za..” dan, “Ooohh.. Za.. saya keluuarr lagi..” saya mendesah panjang dan mengejang untuk beberapa saat sambil kakiku dilingkarkan di perutnya. Reza pun mencabut batang kemaluannya dan bertanya pada saya, “Dess kamu sudah pernah melakukan anal belum..?” tanya Reza. “Belum pernah..” jawab saya, “Habis kelihatannya sakit sich”, lanjutku. “Ohh yah sudah nggak apa-apa kalau begitu kita rubah yah dengan dogdy style”, bisiknya.

Lalu saya menungging dan Reza mulai menusukkan batang kemaluannya dan sekarang ini kelihatannya Reza tidak mengalami kesulitan untuk memasukkan batang kemaluannya, tampaknya Reza sudah mau keluar karena goyangannya begitu cepat dan, “Ooohh.. aahh.. sstt.. uuhh..” Reza pun menyemprotkan air maninya ke dalam liang kewanitaan saya, tak lama kemudian saya pun keluar untuk ketiga kalinya dan kami pun terkulai lemas bersamaan dengan datangnya kenikmatan yang tiada tara ini. Batang kemaluan Reza masih terbenam di dalam liang kewanitaan saya.

Sesudah batang kemaluan Reza mengecil saya melakukan kembali oral kepadanya, membersihkan sisa-sisa air mani dan cairan yang saya hasilkan dan kami pun berbenah diri sambil membersihkan diri. “Za.. terima kasih yah.. kamu sudah memuaskan saya kamu hebat Za.” Reza pun mengucapkan terima kasih kepada saya karena dia telah dipuaskan oleh saya. Reza lalu menuliskan resep untuk saya, sewaktu saya hendak membayarnya dia menolak dengan alasan yang tadi itu sudah merupakan bayaran yang sangat mahal katanya. “Kalau begitu.. yah sudah”, pikir saya. Saya pun pulang dan sewaktu saya melewati ruang tunggu ada beberapa pasien yang menunggu, rupanya tadi saya bercinta dengan Reza cukup lama dan saya baru menyadarinya, “Ah.. cuek saja”, pikir saya. Saya sering bercinta dengan Reza sejak waktu itu tetapi sesudah suami saya pulang saya tidak pernah bercinta lagi dengannya.